JARAK TANAM JABON 2 X 9 METER
JABON SUMATERA Menggunakan Metode Jarak Tanam 2 x 9 yang sesuai Kebutuhan Dasar Pohon Jabon untuk Menunjang Pertumbuhan Optimal.
Selama ini, Jarak tanam yang banyak digunakan dalam kegiatan penanaman jabon pada umumnya 3x3,4x4 ataupun 5x5 bahkan 6x6 mulai dari tahun 2008 hingga sekarang 2014, Namun Hasilnya tidak sesuai dengan Normal Target Pertumbuhan Jabon sebagaimana mestinya, Pertumbuhan Jabon bisa dikatakan Stagnan, Hampir Rata-rata Kasus Hasil Tanaman Jabon yang menggunakan Metode Jarak Tanam Konvensional 4x4 atau 5x5 Usia antara 4 sampai 5 Tahun hanya berdiameter Pinggang antara 15 s/d 18 Cm Jauh dari batas normal (Jabon Usia 4-5 Tahun Normal 30 s/d 35 Cm) Apalagi Jarak Tanam Konvensional 3x3 ? Waduh..jangan dibahas lagi deh.
Metode Jarak Tanam Konvensional tersebut terdapat banyak kelemahan yang tidak menunjang kebutuhan Dasar Pokok Jabon yang semestinya, Kelemahan Dominan adalah Pada Kebutuhan Perkembangan Akar dan Terpaan Cahaya Matahari, inilah kebutuhan Pokok Pohon jabon yang paling mendasar , Ruang Akar yang terbatas karna terjepit Kanan Kiri dan Muka Belakang dimulai saat Jabon berusia 2 Tahun sehingga Perkembangan Stagnan, Minimnya Terpaan Cahaya Matahari yang terhalangi oleh padatnya ranting yang saling bersinggungan, inilah Poin Mendasar yang membuat Jabon tidak Tumbuh Maksimal.
Jarak Tanam 2 x 9 Dengan Syarat Tanam Melintang Utara - Selatan, Posisi Tersebut Menunjang Kebutuhan Dasar kepada Jabon, Terutama Dalam Hal Terpaan Cahaya Matahari Langsung, Jarak Melebar 9 Meter dan Baris Tanaman Melintang Utara - Selatan Memberi kebebasan Terpaan Cahaya Kepada Pohon Jabon Mulai Usia Baru Tanam sampai dengan Usia Layak Panen, Kemudian untuk Kebutuhan Perkembangan Akar Majemuk Jabon Memiliki Space atau Ruang Berkembang lebih besar ke Muka dan Kebelakang (Lihat dari Timur - Barat ).
BUDIDAYA JABON
I. JARAK TANAM
- Lahan Datar :
- 2 x 9 Mtr = 555 Pokok / Hektar ( 2 Utara - Selatan x 9 Timur - Barat)
- 1.8 x 8.7 Mtr = 638 Pokok / Hektar (1.8 Utara - Selatan x 8.7 Timur - Barat )
2. Lahan Berbukit :
- Jarak Tanam 2.5 x 6 Mtr ( Per 2,5 Meter Melintang Utara - Selatan, Per 6 Meter Melintang Timur - Barat ) Mulai Kemiringan 25 Derajat Ke atas
II. LUBANG TANAM
A. Persiapan Bibit
- Gunakan Bibit Siap Tanam Ukuran ideal Minimal 20 Cm, Bibit Siap Tanam adalah Bibit yang telah matang oleh terpaan cahaya matahari langsung, Ciri ciri Bibit Hijau alami samar samar kekuningan Muda ( Bibit yang dihamparkan langsung terpaan cahaya matahari) Secara Fisik bibit tersebut sudah kuat dan teruji siap tanam di lapangan bebas, Hindari Menanam Bibit Etiolasi ( Terlihat Hijau kehijauan tapi sebenarnya kondisi bibit lemah karna kurangnya pencahayaan, jika ditanam di lapangan bebas, cendrung stres, Lambat Aklimasi atau mati ) dan Hindari juga Menanam bibit yang akar utamanya telah dipotong atau terputus, Bibit semakin besar semakin baik, kuncinya "Akar Utama Bibit tidak Putus"
- Letakkan Pupuk dasar Organik ( Pupuk POR + Insektisida ) 1 Kg ke dasar lubang tanam
- Celupkan Polibag ke dalam air yang telah dilarutkan Cairan B1 sampai tanah polibag basah, kemudian padatkan tanah polibag menggunakan kedua tangan, lalu gunting bolong atau koyakkan bagian tapak bawah polibag ( bibit dibalik agar tanah tidak jatuh atau tumpah pecah ) lalu gunakan telapak tangan untuk menahan tapak bawah polibag agar tanah tidak jatuh dan tanamkan polibag beserta bibitnya, lalu siram secukupnya.
III. PEMELIHARAAN
A. 1 - 6 BULAN
- Penyemprotan Pestisida Setiap 2 - 3 Minggu Sekali sampai Usia 6 Bulan (Campur Perekat)
- Penyemprotan Fungisida Sistemik Sekali Saat Usia 3 Bulan
- Kebersihan Ring Tanaman Bulan Ke-II, Ke-IV Dan Ke-VI
- Pemupukan 1 Bulan Sekali sampai usia 6 Bulan dengan dosis pupuk sebagai berikut :
B. 1 - 3 TAHUN
- Perun ( Tumpuk Susun ) Sampah ranting di tengah Gawangan, Siram Bakteri Pengurai ( Dosis 1 Liter Bakteri Pengurai + 1 Kg Gula Per 100 Liter Air ) Setahun sekali sampai usia 3 Tahun
- Perlakuan Antisipasi Serangan ulat Api dan Ulat Kantung, jika terdapat daun terindikasi serangan ulat kantung atau ulat api, segera potong ranting yang daunnya terserang ulat, kumpulkan ranting daun tersebut dan bakar habis, agar Larva Larva Ulat Habis terbakar, jika larva terbakar habis, dengan begitu ulat tidak dapat berkembang pesat (Jabon tetap hidup walau tampa ranting dan daun sekalipun, dalam waktu 2 - 3 bulan Ranting daun mulai tumbuh normal kembali)
- Pemupukan Per 6 Bulan sekali, mulai 1 tahun sampai usia 3 tahun dengan Dosis sebagai berikut :
Pembibitan Jabon Sumatera
- Letakkan Pupuk dasar Organik ( Pupuk POR + Insektisida ) 1 Kg ke dasar lubang tanam
- Celupkan Polibag ke dalam air yang telah dilarutkan Cairan B1 sampai tanah polibag basah, kemudian padatkan tanah polibag menggunakan kedua tangan, lalu gunting bolong atau koyakkan bagian tapak bawah polibag ( bibit dibalik agar tanah tidak jatuh atau tumpah pecah ) lalu gunakan telapak tangan untuk menahan tapak bawah polibag agar tanah tidak jatuh dan tanamkan polibag beserta bibitnya, lalu siram secukupnya.
III. PEMELIHARAAN
A. 1 - 6 BULAN
- Penyemprotan Pestisida Setiap 2 - 3 Minggu Sekali sampai Usia 6 Bulan (Campur Perekat)
- Penyemprotan Fungisida Sistemik Sekali Saat Usia 3 Bulan
- Kebersihan Ring Tanaman Bulan Ke-II, Ke-IV Dan Ke-VI
- Pemupukan 1 Bulan Sekali sampai usia 6 Bulan dengan dosis pupuk sebagai berikut :
B. 1 - 3 TAHUN
- Perun ( Tumpuk Susun ) Sampah ranting di tengah Gawangan, Siram Bakteri Pengurai ( Dosis 1 Liter Bakteri Pengurai + 1 Kg Gula Per 100 Liter Air ) Setahun sekali sampai usia 3 Tahun
- Perlakuan Antisipasi Serangan ulat Api dan Ulat Kantung, jika terdapat daun terindikasi serangan ulat kantung atau ulat api, segera potong ranting yang daunnya terserang ulat, kumpulkan ranting daun tersebut dan bakar habis, agar Larva Larva Ulat Habis terbakar, jika larva terbakar habis, dengan begitu ulat tidak dapat berkembang pesat (Jabon tetap hidup walau tampa ranting dan daun sekalipun, dalam waktu 2 - 3 bulan Ranting daun mulai tumbuh normal kembali)
- Pemupukan Per 6 Bulan sekali, mulai 1 tahun sampai usia 3 tahun dengan Dosis sebagai berikut :
Pembibitan Jabon Sumatera